25 radar bogor

Ketika Pria Haus Tampil Gaya

BOGOR–Kaum adam umumnya tidak pernah rewel untuk menjaga pe- nam pilan rambut. Biasanya tidak pernah pilih-pilih untuk mencari tukang cukur. Yang penting bisa potong rambut sesuai selera dan kantong. Namun, bukan berarti para pria tak bisa memanjakan potongan rambut dengan gaya trendi. Sebab, banyak juga pria yang ingin penampilan gaya rambut mereka ditata oleh penata rambut profesional dan keren.

Fenomena inilah yang ditangkap para barberman dengan menjamurnya barbershop di Kota Hujan. Pada dasarnya, tugas barberman hampir serupa dengan tukang cukur rambut. Memotong rambut yang terlampau gondrong, kemudian dirapikan sesuai keinginan pelanggannya. Hanya saja, barberman dilengkapi dengan peralatan yang lebih memadai, kemudian dibekali beberapa teknik khusus mencukur sesuai dengan pola wajah pelanggan.

Kozzy Lesmana merupakan salah satu barberman yang berkarya di Kota Hujan. Meski dirinya kini berstatus sebagai pegawai di Barbershop Hunky Dory, tapi menurutnya, menjadi barberman bukan hanya seka- dar mencari upah semata. Melainkan untuk mengeks- presikan seni dalam dirinya melalui profesinya itu. “Bukan hobi sebenarnya, lebih ke passion. Di barber itu lebih ke seni mengekspresikan,” ujarnya.

Untuk menghasilkan gaya potong rambut yang sempurna, menurutnya, perlu beberapa usaha yang dilakukan. Pasalnya, selain bereksperimen, Kozzy juga kerap kali mengikuti seminar mengenai gaya potong rambut modern. Jika tempat cukur rambut konvensional sekadar memangkas, tapi menurutnya, seorang barberman perlu bisa merekomendasikan model rambut yang sesuai dengan wajah pelanggannya.

“Beda dengan cukur biasa, kita dituntut untuk bisa menyesuaikan model rambut seperti apa yang cocok dengan wajah. Tapi, kalau mereka tetap keukeuh ingin model rambut berbeda, ya kita harus mikir gimana caranya model yang dia mau itu benar-benar pas dan maksimal hasilnya,” terang dia.

Sebelum Kozzy menekuni profesi barberman, dirinya sempat menjadi pegawai di salon. Kepindahannya itu wajib ia syukuri. Pasalnya, di tempat kerjanya ini ia berkesempatan untuk melayani anak orang nomor satu di republik ini, Kaesang Pangarep. Beberapa bulan lalu, Presiden Joko Widodo dan Kaesang memang sempat menyambangi Hunky Dory untuk merapikan rambutnya. “Bangga juga nyukur anak presiden, biasanya kan presiden yang manggil, ini beliau yang datang ke sini,” kata Kozzy.

Tak hanya itu, berkat ketekunannya di bidang gaya rambut, Kozzy juga sempat menyabet juara satu dalam even Barber Beatle Competition Gatsby di Rolling Stone Cafe Kemang tahun lalu. Saat itu, ia berhasil membawa uang sebesar Rp5 juta, hasil dari mengalahkan 200 pesaingnya.

Komika: Bukan Hanya Tren Sesaat

Demam stand-up comedy belakangan, membuat banyak orang ingin menjadi komika, sebutan bagi pelakon stand-up comedy. Bahkan, profesi pelawak berdiri ini, bisa dijadikan sebagai lumbung uang bagi comic jebolan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) season 6, Fajar Nugraha.

Meski statusnya yang kini masih sebagai mahasiswa di Universitas Pakuan, tapi melalui profesinya itu, ia bisa menjadi tulang punggung keluarganya. Berawal dari kemauan, Fajar mencoba untuk belajar melawak sejak lulus SMA pada 2013.

Saat itu, dirinya termotivasi dari tayangan SUCI. Ia merasa heran, meski tanpa menggunakan alat-alat pendukung, seorang comic bisa tampil menghibur penonton. “Pertama terinspirasi dari para komika SUCI 2, seperti Babe Cabita, Vico, Arie Kriting, mereka yang meng-influence saya untuk terjun di dunia stand- up,” terangnya.

Untuk itu, dirinya bergabung dengan komunitas Standup Universitas Djuanda. Komunitas tersebut dipilihnya karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya di Ciawi Kabupaten Bogor. Merasa tak puas, ia bergabung dengan komunitas Standup Indo Bogor. “Kemudian open mic dan sering gabung sampai sekarang. Sekarang saya gabung tiga komunitas stand-up. Standup Indo Bogor, Standup Unida, kemudian Standup Universitas Pakuan, kalau di Pakuan saya sebagai mentor,” kata Fajar.

Jerih payahnya pun berbuah hasil. Di berbagai event perlombaan Standup Comedy, Fajar berhasil menyabet juara. Wajahnya seolah tak jarang menghiasi layar kaca di berbagai saluran TV nasional. “Awalnya ikutan lomba street comedy, nama acaranya Standup Comedy Festival, yang bekerja sama dengan salah satu stasiun TV swasta. Alhamdulillah saya menang juara tiga saat itu. Mulai dari situ sering muncul di TV dan ikutan SUCI Kompas TV,” ucapnya.(cr3/c)