BOGOR-Langkah mengen- dalikan kestabilan harga sem- bako terus diperkuat. Satgas Sem bako Polri terus memastikan kecu kupan stok setiap sembako. Bila stok diketahui aman, na- mun ada kenaikan harga, Satgas yang dipimpin Irjen Setyo Wa- sisto akan turun tangan.
Kadivhumas Polri sekaligus Kasatgas Sembako Irjen Setyo Wa sisto menuturkan, belajar dari kenaikan harga cabai rawit merah yang begitu drastis beberapa waktu lalu, diketahui bahwa stok cabai di pasaran berkurang. Industri kemudian berupaya mengamankan stok dengan mematok harga tinggi. ”Dampaknya pada harga cabai rawit merah di pasaran naik sekali, semua tersedot ke industri,” ujarnya.
Karena itu, saat ini satgas telah mendata semua produsen sembako, seperti cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, dan beras. Dilakukan pemantauan terhadap stok atau ketersediaan sembako tersebut. ”Contohnya, bawang merah, bila ada panen yang cukup besar di Brebes, Timbalun, dan Temanggung. Artinya, stok aman,” ujarnya.
Maka, tidak ada alasan untuk bawang merah naik harga. Namun, bila ternyata di pasaran terjadi kenaikan harga, pasti ada sesuatu yang terjadi. ”Kita harus teliti lebih lanjut,” terangnya.
Bila hasil penelitian itu ternyata ada pelanggaran, tentu akan dilakukan proses hukum. Satgas Sembako akan melihat pasal-pasal pidana yang bisa diterapkan. ”Maka, semua stok sembako dipastikan dulu apakah aman,” jelasnya.
Dia menuturkan, semua kepolisian dari tingkat polres hingga polda akan membantu pemantauan terhadap harga sembako. Yang diawasi itu stok dan harga sembako. ”Antisipasi bisa dilakukan bila terjadi kenaikan,” terangnya.
Sementara itu, sesuai data Kementerian Perdagangan (Kemendag) ada delapan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, yakni gula, kedelai, cabai, bawang, susu, jagung, ketela pohon dan mi instan. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada bawang dan kedelai seharga Rp100. Harga bawang awalnya Rp31.922 per kg menjadi Rp32.022 per kg dan harga kedelai dari Rp10. 735 per kg menjadi Rp10.834 per kg. (idr)
