25 radar bogor

145 Pegawai PDJT Tunggu Realisasi Pemkot

 

BOGOR–Keputusan pengunduran diri Direktur Perusahaan Jasa Transportasi (PDJT), Krisna Kuncahyo, rupanya, belum memberikan angin perubahan bagi nasib 145 pegawainya. Para pegawai PDJT masih menunggu realisasi dari solusi yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Kepala Bagian Satuan Pengawas Internal PDJT, Tri Handoyo, menceritakan beberapa musibah yang kini sedang dialami rekan sejawatnya. Salah satunya, para pegawai tengah resah dengan hampir habisnya masa berlaku kepesertaan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Mereka khawatir, salah satu anggota keluarganya terserang penyakit di tengah kondisi keuangan yang belum menerima upah selama empat bulan. “Walaupun belum beroperasi, pemkot juga harus memikirkan BPJS kami. Sebab, masa berlakunya hanya sampai tanggal 10 Mei. Para karyawan juga bingung karena menjelang penerimaan siswa baru,” bebernya kepada Radar Bogor kemarin (7/5).

Kekhawatiran para pegawai, menurut Tri, semakin menjadi ketika Pemkot Bogor tak kunjung melakukan koordinasi setelah mengumumkan pengambilalihan kelola PDJT. Padahal, pengumuman tersebut sudah sepekan lebih dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya di hadapan para pegawai PDJT. “Sampai hari ini belum ada koordinasi langsung dengan pemkot. Kemarin pun baru tahu dari koran-koran saja,” ujarnya.

Meski begitu, dia optimistis dengan dikelolanya PDJT oleh Pemkot Bogor, Bus Transpakuan akan kembali beroperasional. Menurutnya, PDJT akan kembali menerima subsidi dengan dipegang langsung oleh pemkot. Dia juga membenarkan
pernyataan Krisna, yang menyebutkan perusahaan yang mengoperasikan Bus Transpakuan itu goyah karena tidak menerima subsidi di tahun 2017. “Kami berharap setelah diambil alih pemkot, kita bisa mendapatkan subsidi kembali,” tutur Tri.

Tri mewakili seluruh pegawai PDJT menyampaikan kegembiraannya atas mundurnya Krisna dari kursi Direktur PDJT. Ia berharap, dengan mundurnya Krisna sebagai direktur, akan memutus permasalahan yang menjerat perusahaan pelat merah itu. “Mungkin permasalahannya jadi tidak berlanjut terus, karena perusahaannya kan sudah langsung dipegang oleh pemkot,” tandasnya.

Sebelumnya, Krisna Kuncahyo resmi menanggalkan jabatan Direktur PDJT, Jumat (5/5).
Keputusan menyakitkan itu terpaksa dilakukannya setelah pengelolaan perusahaan yang mengoperasikan Bus Transpakuan itu diambil alih Pemkot Bogor.

Dia mengaku mundur untuk mempercepat implementasi dari solusi yang dimiliki Pemkot Bogor. Sebab, Wali Kota Bima Arya akan segera menunjuk pelaksana tugas (Plt) yang memimpin perusahaan pelat merah tersebut. Artinya, posisi dia sekarang sudah tidak diperlukan lagi.
Krisna pun berharap, siapa pun Plt yang ditunjuk walikota, akan mempercepat penyelesaian masalah yang menjerat PDJT. “Saya harus tahu diri untuk menyelesaikan masalah ini dan mengundurkan diri. Keputusan ini juga untuk mempercepat kebijakan yang akan diambil oleh pemkot,” ujarnya.(cr3/c)