25 radar bogor

Teater Dipokersen Ajak Berkaca pada Sejarah

BOGOR–Studio Teater Dipokersen Kota Bogor kembali menunjukkan eksistensinya. Teater beraliran realis ini kemarin (4/5) menggelar pementasan, di gedung kesenian Kemuning Gading, bilangan Kapten Muslihat Kota Bogor. Lakon yang diangkat kali ini adalah Perguruan, sebuah peristiwa di Tanah Minang sebelum perang Paderi.

Kisah ini mengangkat peristiwa benturan nilai-nilai adat dan agama saat itu. Kaum adat yang sudah lama menerapkan adat dan menjalankan ibadah, kerap bersinggungan dengan kaum agama yang mencoba mengubah dan menghilangkan hal-hal yang sudah lama berjalan di Tanah Minang.

Akibat singgungan ini, terjadi berbagai perselisihan hingga keinginan saling membunuh. Peristiwa tersebut berlangsung cukup lama. Sampai pimpinan perguruan mencoba menjadi penengah dan berhasil merangkul kedua kaum tersebut hingga kembali hidup rukun.

Pimpinan studio teater Dipokersen, Bob Buchari, mengatakan pementasan Perguruan seakan mencerminkan keadaan Indonesia saat ini. Ada pihak-pihak yang mencoba memecah belah tatanan yang sudah berjalan. “Kontekstual dengan keadaan sekarang. Harus belajar dari sejarah, jangan terulang lagi,” ujar Bob kepada Radar Bogor kemarin.

Bob mengingatkan, melalui kisah itu, pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa pemimpin itu seharusnya bersikap bijaksana dan tidak memihak ke mana pun. Bahkan, seorang pemimpin harus bisa mencari dan membuat solusi agar dapat hidup berdam- pingan.

“Walaupun adanya perbedaan. Harus dapat mengutamakan pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan,” cetusnya.

Tema yang diangkat itu sudah sejak beberapa bulan lalu. Sementara persiapan pementasan hingga hari H berjalan lebih kurang 4-5 bulan. “Dengan didukung kisaran 30 pemain. Pementasan akan berlangsung selama tiga hari di Kemuning Gading. Perguruan tidak hanya dipentaskan di Bogor saja tapi juga di kota lain yakni Bandung dan Jakarta,” tandasnya.(mer/c)