25 radar bogor

Wabah Karangan Bunga sampai Mabes Polri

SIMPATIK: Salah satu rangkaian bunga yang dipersembahkan komunitas Bogor+Sahabats untuk aparat penegak hukum di Kota Hujan. BOBATS FOR RADAR BOGOR

JAKARTA–Mengirim karangan bunga guna memotivasi pejabat publik menjadi wabah baru di ibu kota. Setelah Balai Kota DKI dijejali ribuan karangan bunga sepanjang pekan lalu, Rabu (3/5) giliran Mabes Polri kebanjiran kiriman karangan bunga.

Sampai kemarin malam ratusan karangan bunga berdatangan ke kantor Korps Bhayangkara. Isinya beragam, mulai dukungan untuk Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sampai Presiden Joko Widodo.

Tak mau ketingalan, warga Bogor juga ikut berpartisipasi. Salah satunya Komunitas Bogor+Sahabats (Bobats). Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada aparat keamanan, Bobats mengirimkan karangan bunga untuk Polresta Bogor Kota, Kodim 0606/Kota Bogor, dan Korem 021/Suryakancana.

Anggota Bogor+Sahabats Arifin Himawan mengatakan, karangan bunga tersebut sebagai bentuk kecintaan kepada Indonesia. Menurut dia, hal-hal yang dapat membuat perubahan ideologi sangat tidak harapkan. “Karena kita cinta Indonesia dan ideologi pancasila,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (3/5).

Selain itu, lanjutnya, hal tersebut juga sebagai bentuk apresiasi dari Bobats memberikan dukungan secara penuh kepada TNI dan Polri untuk mengamankan agar negara tetap aman dan terkendali. “Kami ingin Bogor selalu terjaga agar keberagaman serta kebersamaannya tetap terjalin,” tuturnya. “Mari kita jaga Bogor yang damai selalu,” sambungnya.

Sementara itu, karangan bunga berisi nada dukungan berbeda- beda. Dengan ukuran yang juga tidak semuanya sama. Seperti karangan bunga yang dikirim atas nama empat sahabat antiradikalisme. Melalui karangan bunga itu, mereka meminta Tito terus berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kepada Bapak Kapolri. Bapak M. Tito Karnavian. Pertahankan Keutuhan NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika,” begitu bunyi kalimat yang tertulis dalam karangan bunga tersebut.

Berbeda dengan karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota DKI, tidak satu pun karangan bunga dipasang di halaman kantor Tito. Kurir yang mengantar pesanan, memajang karangan bunga tepat di depan pagar Mabes Polri. Mulai Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Pattimura, Jalan Aditiawarman, sampai Jalan Senjaya. Karangan bunga itu dipasang mengelilingi beberapa gedung di kompleks Mabes Polri. “Dukungan kepada Polri,” ucap Tito.

Jenderal polisi dengan empat bintang di pundak itu menyatakan bahwa dukungan tersebut ditujukan agar Polri bertindak tegas terhadap kelompok yang intoleran. “Yang kira-kira dapat mengganggu NKRI,” jelas dia. Itu tersirat dari kata-kata yang tertuang dalam ratusan karangan bunga tersebut. Dengan dukungan tersebut, kata Tito, jajarannya bakal semakin yakin untuk menindak kelompok intoleran. Dia menyebutkan, pesan dalam karangan bunga memberi motivasi lebih.

Belakangan, Polri memang menunjukkan sikap tegas terhadap kelompok yang mereka anggap intoleran. Khususnya terhadap ideologi bangsa. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rikwanto menegaskan bahwa instansinya berpedoman pada Pancasila yang sudah dipilih oleh para pendiri bangsa. “Jadi, kalau ada yang coba mengganggu berarti itu mengganti dasar negara,” jelasnya. Menurut Rikwanto, itu bukan hanya dilarang. Melainkan juga turut melanggar konstitusi.

Mendapati kantor tempat dia bekerja diserbu kiriman karangan bunga, Rikwanto menyampaikan bahwa instansinya memandang hal itu sebagai motivasi. “Untuk menjalankan roda pemerintahan dengan sebaik-baiknya,” kata dia. Menurut dia, para pengirim karangan bunga tersebut merupakan masyarakat yang peduli terhadap kondisi dan situasi yang terjadi saat ini. Karena itu, karangan bunga bukan hanya dikirim ke Mabes Polri. Mabes TNI dan Polda Metro Jaya pun mendapat kiriman serupa.

Selain itu, Istana pun mendapat kiriman karangan bunga yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Hingga kemarin siang, ada tiga karangan bunga yang dikirim ke istana. Karangan bunga itu diletakkan di dinding luar akses masuk kompleks Istana Kepresidenan. Kalimat dalam karangan bunga itu berupa dukungan untuk menjaga keutuhan negara. Misalnya, ’’Pakdhe Jokowi, kami masih padamu, bersama menjaga NKRI.’’ Ada pula kalimat, ’’Selalu dukung pak Jokowi untuk menjaga NKRI dari radikalisme agama mana pun. Keukeuh selalu sama NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, & Pancasila.’’

Karangan bunga ketiga berisi kalimat, ’’Kepada Bpk Jokowi, mendukung penegakan NKRI dan Pancasila.’’ Ada yang mengatasnamakan pribadi beberapa orang, ada pula yang mengatasnamakan SMANDEL 91 yang cinta toleransi dan NKRI. Namun, ada pula yang mengirim tanpa nama. Hanya menggunakan keterangan Warga Negara Indonesia.

Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Pribowo menyatakan belum mengetahui tangapan presiden atas kiriman bunga itu. Hanya, dia membenarkan baru kali ini kiriman bunga semacam itu dikirimkan untuk Presiden Jokowi. ’’Sepanjang saya bertugas di sini, belum ada yang seperti itu (dukungan),’’ ujarnya saat dikonfirmasi kemarin. Karangan bunga itu juga tidak terlalu lama terpajang. Kemarin sore, karangan bunga itu sudah dibereskan dan tidak lagi tersandar di dinding luar kompleks Istana Kepresidenan. (cr4/byu/syn/c)