BOGOR–Mesin-mesin politik mulai dipanaskan para elite partai di Kota Hujan. Kemarin (3/5) Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyepakati upaya menyamakan persepsi menuju pemilihan Wali Kota Bogor 2018 mendatang. Benih koalisi ini sepakat intens berkomunikasi dan koordinasi mencari sosok pemimpin masa depan.
“Ini penjajakan yang sangat serius. Kita bersungguh-sungguh menjajaki segala kemungkinan,” ujar Ketua DPD PAN Kota Bogor, Safruddin Bima, usai mengikuti pertemuan dengan sejumlah elite partai politik, di Pepino House, Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, kemarin. Ketiga parpol ini pun tegas menyatakan berada dalam satu gerbong koalisi dalam pilwalkot mendatang. Pertemuan segitiga tersebut akan dibawa ke partai masing-masing untuk mendapat
legitimasi, yang hasilnya akan kembali dikomunikasikan bersama-sama.
“Kesepahaman ini tidak menutup ruang komunikasi masing-masing partai yang membangun komunikasi dengan partai-partai lain,” kata Safrudin.
Dia mengimbuh, koalisi tersebut sangat strategis dan solid, sehingga diharapkan mampu melahirkan calon pemimpin Kota Hujan yang benar-benar matang. “Tapi kan belum final, kita masing-masing partai masih akan membuka komunikasi dengan partai mana pun dalam hal ini. Ini penjajakan yang sungguh-sungguh,” tukasnya.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor Sopian, sejumlahkader PKS, serta politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Bogor Sopian mengatakan, pertemuan kemarin akan berlanjut pada deklarasi koalisi pada Minggu (7/5) mendatang.
“Dalam deklarasi nanti, Gerindra, PAN dan PKS akan membuat kesepahaman dan kesepakatan. Termasuk kita paparkan tujuan koalisi seperti menjawab permasalahanpermasalahan di Kota Bogor.
Mudah-mudahan timbul gagasan solutif untuk berbagai permasalahan itu. Untuk Kota Bogor,” katanya. Disinggung soal pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Sopian menyebut saat ini partai masih fokus membentuk koalisi. Namun tentunya, koalisi itu akan berujung pada penentuan calon dari kesepakatan bersama.
“Nantinya dari koalisi ini kita akan survei mana yang terbaik. Masing-masing partai tidak akan ego, demi Kota Bogor,” tukasnya.(ric/cr4/c)
