25 radar bogor

Hadapi Korut, AS Aktifkan Antirudal

SIAP PERANG: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan sebuah latihan militer yang menandai peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA), 26 April 2017. KCNA/HANDOUT VIA REUTERS
SIAP PERANG: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan sebuah latihan militer yang menandai peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA), 26 April 2017. KCNA/HANDOUT VIA REUTERS

Sistem pertahanan antirudal Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel), Terminal High Altitude
Area Defense (THAAD), akhirnya beroperasi. Senin (1/5) senjata canggih di bekas lahan golf Lotte Group itu aktif. Seperti saat pemasangan THAAD pekan lalu, kali ini Beijing kembali protes.

”THAAD sudah aktif dan mampu menghadang rudal Korea Utara (Korut) serta membela kedaulatan Republik (Korsel),” terang jubir US Forces Korea alias pasukan AS di Korsel. Kepada media, dia menyatakan bahwa sistem pertahanan antirudal di sisi selatan Seongju County, Provinsi North Gyeongsang, itu dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Terpisah, pejabat Departemen Pertahanan AS menjelaskan, pada tahap awal operasional seperti sekarang, fungsi THAAD belum maksimal. ”Kemampuan mencegat dan menghancurkan rudal balistik akan sempurna seiring berjalannya waktu. Ada
tahap demi tahap yang harus dilalui. Semua butuh proses,” katanya seperti dilansir Agence France-Presse
kemarin (2/5).

Menurut pejabat Pentagon yang merahasiakan namanya tersebut, kendati THAAD sudah aktif, militer AS
masih akan menyempurnakan pemasangannya.Sampai akhir tahun nanti, AS masih mengi- rimkan
komponen dan perlengkapan penunjang THAAD. Sesuai kesepakatan, semua itu akan dipasang AS.
”Setelah semua komplet, fungsi THAAD baru bisa maksimal,” terangnya.

Kendati demikian, kabar aktifnya THAAD langsung membuat Beijing meradang. Kemarin Tiongkok yang diwakili Kementerian Luar Negeri kembali melayangkan protes. ”Kami menentang pengoperasian sistem THAAD (di Korsel) dan mendesak semua pihak terkait untuk segera menghentikan program tersebut. Kami tidak akan segan mengambil langkah tegas,” kata Geng Shuang, jubir kementerian.

Dalam jumpa pers rutin tersebut, Geng menegaskan bahwa Presiden Xi Jinping menempatkan
kedaulatan Tiongkok sebagai prioritas pemerintahan. Maka, Beijing tidak akan ragu-ragu menindak
siapa pun yang mengancam kedaulatan wilayahnya. Apalagi mengancam pertahanan dan keamanan
regional. THAAD juga dianggap sebagai salah satu bentuk gangguan terhadap kedaulatan.(AFP/Reuters/BBC/ hep/c21/any)