25 radar bogor

forum UMKM Kabupaten Bogor segera Terapkan Sistem Penjualan Modern

SIMBOLIS: Penandatanganan kesepakatan di aula rapat bank bjb cabang Cibinong, akhir pekan kemarin. SOfyAN/ RAdAR BOgOR

PENANDATANGANAN kesepakatan dilakukan di aula rapat bank bjb cabang Cibi­nong, akhir pekan kemarin. Kerja sama ini digadang­gadang untuk membangun dan mengembangkan UMKM se­ cara digital yang komprehensif terhadap satu juta UMKM di Kabupaten Bogor.

Ketua Umum Forum UMKM Kabupaten Bogor Haikal Thailb menjelaskan, penandatanganan kesepakatan merupakan upaya menuju UMKM dapat naik kelas. “Sederhananya, dapat diartikan sebagai usaha yang berkembang, produktivitas bertambah daya saing meningkat,” ujar Haikal kepada Radar Bogor.

Menurutnya, Forum UMKM merupakan orga­ nisasi profesi yang memiliki visi kuat, kesejahteraan masyarakat meningkat serta misi untuk meningkatkan perannya dalam perekonomian daerah. Selain itu, membangun semangat kemandirian dan kerja sama UMKM menghadapi persaingan global.

Haikal menilai, jika program kerja sama dirasa tepat bersinergi dengan Nurbaya Initiative yang baru saja melakukan aktivitas peringatan Hari UMKM Online Nasional (Harumnas). Yakni, sebuah aktivitas mengubah 100.000 UMKM menjadi sistem daring secara serentak di 30 kota, dalam memajukan UMKM khususnya yang berada di Kabupaten Bogor selaku tulang punggung pere­ konomian Kabupaten Bogor.

“Solusi yang disiapkan Nurbaya Initiative untuk memastikan UMKM dapat berkembang serta siap bersaing dan meraih pasar lebih luas dengan bantuan dan fasilitas dari pemerintah juga institusi terkait yang telah bekerja sama dengan mereka menjadi dasar keputusan kami untuk bersinergi,” ujarnya.

Jumlah UMKM yang terdata di Kabupaten Bogor berjumlah 708.958. Tetapi, sampai saat ini masih banyak persoalan­ persoalan yang dihadapi pelaku UMKM, salah satunya tentang promosi atau pemasaran prodak. “Nantinya, permasalahan yang ada kami benahi. Terlebih, dengan adanya Nurbaya ini, kita tidak usah jualan di satu tempat, gak ke mana­mana,” ujar dia.

Ia berharap, UMKM yang be­ rada di Kabupaten Bogor dapat naik kelas dan tidak selalu menjadi pedagang tetapi bagaimana ke depan dapat menjadi penjual, artinya jika produk yang dijual terus bertambah.

“Kita tengan melakukan validasi data (UMKM) dari 40 kecamatan kini sudah ada 20 kecamatan yang dilakukan pendataan,” ujarnya.

Tak hanya itu dari validasi data mana saja prodak UMKM yang sudah siap untuk di­online­kan. Sebab, menurutnya tidak semua pelaku UMKM dapat menerapkan siatem daring tersebut.

Sehingga dari forum UMKM disiapkan sumber daya manu­ sianya sedangkan dari Nurbaya Initiative dapat menyiapkan perangkatnya untuk menerapkan sistem online terhadap UMKM di Kabupaten Bogor.

Tujuannya produk UMKM di Kabupaten Bogor tak hanya dikenal di tataran lokal saja, tetapi bagaimana caranya bisa terjual hingga mancanegara.

Direktur Nurbaya Initiative Andi Syarief menjelaskan, di era saat ini sangat penting UMKM itu memiliki kemampuan berjualan online. Tetapi dalam menerapkan sistem penjualan secara digital tidak mudah.

“Nurbaya ini sudah membangun sistem meng­online­kan secara cepat. Manfaat yang kami tawarkan tanpa biaya bagi seluruh UMKM yang tergabung,” tuturnya.

Sehingga setiap UMKM yang sudah tergabung secara otomatis akan mendapatkan fasilitas seperti pengelolaan toko online. (ded/c)