25 radar bogor

375 Ribu Pelancong Serbu Bogor

PADAT: Para pelancong dari berbagai daerah memadati Stasiun Bogor, kemarin (1/5). Mayoritas adalah warga Jadetabek yang memanfatkan momen libur panjang. NELVI/ RADAR BOGOR

BOGOR–Menutup libur panjang, area Stasiun Bogor dipadati penumpang kereta rel listrik, kemarin (1/5). Pantauan wartawan koran ini, antrean penumpang di loket manual maupun loket otomatis (vending machine) mengular hingga belasan meter.

Menurut Kepala Stasiun Bogor, Sugih Hartanto, jumlah penumpang di momen akhir pekan ini mengalami peningkatan antara 10 sampai 20 persen dari hari-hari biasanya. Sugih mengatakan, pada hari normal, jumlah penumpang KRL berkisar antara 90 ribu sampai 100 ribu orang. Tapi, tiga hari belakangan ini, jumlahnya meningkat antara 110 ribu hingga 120 ribu penumpang setiap harinya. Artinya, selama tiga hari ini, sebanyak 375 ribu orang telah bolak-balik dengan KRL ke Bogor.

Peningkatan itu rupanya juga terjadi pada libur panjang pekan lalu. “Kalau dibandingkan long weekend kemarin dan sekarang hampir sama, tetap ramai. Hari ini (kemarin, red) prediksi antara 120 ribu sampai 125 ribu penumpangnya, ” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin.

Meski begitu, tidak ada penambahan rangkaian kereta. Frekuensi keluar masuk KRL di Stasiun Bogor tetap pada kisaran angka 370 orang per harinya. Namun, pihaknya menambah jumlah petugas loket dan jumlah pasukan pengamanan. Jika hari-hari biasanya hanya ada 20 petugas keamanan per sifnya, pihak stasiun menambahnya jadi 30 petugas. “Petugas keamanan satu rangkaian kereta ada empat petugas. Dari sisi keamanan pun sampai saat ini sudah tidak ada laporan copet segala macam,” tuturnya.

Sugih menerangkan, sedikit- nya ada tujuh loket manual dan delapan loket otomatis yang disediakan selama libur panjang. Beberapa loket manual tersebut terdiri atas empat pelayanan tiket harian berjaminan (THB), satu pelayanan tiket kartu multi trip (KMT), serta dua pelayanan untuk pengambilan uang jaminan (refund). “Hari biasa ada lima loket manual, tapi kali ini kami tambah dua loket,” kata Sugih.

Membeludaknya antrean, rupanya, membuat sebagian penumpang beralih mengguna?kkan KMT. Menurutnya, akibat momen libur panjang ini, ada sekitar 1.750 pengguna KMT baru per harinya. Wajar saja, dengan KMT penumpang tidak perlu berulang kali mengantre di loket sebelum berpergian menggunakan KRL. Penumpang cukup mengisi saldo sesuai kebutuhan bepergian.

“Ada penambahan pengguna KMT, sekitar 1.750 orang per hari. Hari-hari biasa tidak sampai segitu,” ujarnya.

Mengenai antisipasi kema- cetan lalu lintas atas padatnya penumpang KRL di Stasiun Bogor, pihaknya sudah menye- diakan pintu darurat di dekat perlintasan kereta yang berte- patan dengan area Taman Topi. Pintu tersebut, menurutnya, bisa memecah titik kepadatan penumpang yang keluar masuk Stasiun Bogor. “Kalau posisinya crowded pasti kami buka. Kami masih bisa atur polanya, dengan memaksimalkan yang sudah ada,” tandasnya.(cr3/c)