25 radar bogor

Media Massa Jadi Rujukan Bahasa Masyarakat

BERBAGI PENGETAHUAN: Perwakilan Badan Bahasa berfoto bersama awak redaksi Radar Bogor Group, kemarin (20/4).

BOGOR–Bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari di sekolah, tetapi juga dapat dipelajari dari media massa cetak maupun elektronik. Masyarakat pada umumnya juga lebih dekat dengan penggunaan bahasa di media massa dan mencontohnya dalam kegiatan sehari-hari.

Nah, kali ini Radar Bogor Group  berke­­sempatan mendapat pengeta­huan lebih banyak soal bahasa Indonesia dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Bidang Pemasyarakatan, Pusat Pembinaan Badan Pengemba­ngan dan Pembinaan Bahasa, Musta­kim mengatakan, Badan Bahasa melakukan pengembangan, pembi­naan dan pelindungan bahasa sastra. “Pembinaan dilakukan terhadap pengguna dan penggunaan bahasa. Pelindungan, dengan sendirinya akan terjadi jika upaya pengembangan dan pembinaan bahasa berhasil,” ujar Mustaqim di sela-sela diskusi di lantai V Graha Pena, Jalan KH Abdullah bin Nuh, kemarin (20/4).

Pembinaan bahasa, kata dia, juga dilakukan kepada penggunaan bahasa umum.  Seperti di lalu lintas, masih ada tanda-tanda yang tidak baik. Dicontohkannya, jika ada tulisan belok kiri boleh langsung, artinya ketika tidak langsung pun tentu boleh.

“Lalu, soal media massa ini sudah bagus tapi perlu ditingkatkan lagi bahasa Indonesianya. Arah kebijakan­nya, diharapkan masyarakat memiliki sikap positif terhadap bahasa, kompetensi berbahasa dan mutu penggunaan bahasa,” kata dia.

Sikap positif ini, sambung Mustakim, tecermin dari kesetiaan, kebanggaan, dan kesediaan menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah. “Dari segi kesetiaan, menjaga bahasa Indonesia tanpa mencampuradukkan dengan bahasa lain dan akan menggunakan sebaik-baiknya,” bilangnya.

Saat ini, memang diakui Mustakim, tantangannya menjadi cukup berat karena bahasa Indonesia kalah berge­ngsi dengan bahasa asing. Bahasa Indonesia dinomorduakan dan dianggap sebelah mata dan dianggap belum memiliki nilai ekonomi.

“Lalu, para pemimpin bangsa dan para tokoh belum memberikan keteladanan dalam berbahasa. Mutu penggunaan bahasa dalam beberapa ranah umum­nya masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam kenyataannya, bahasa yang digunakan media massa sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Bahasa media massa sering dijadikan rujukan oleh masyarakat. Karena itu, media massa perlu memberikan keteladanan dalam berbahasa. “Peran media massa antara lain etalase penggunaan bahasa, rujukan dalam penggunaan bahasa, pengembang bahasa, dan pembina bahasa,” jelasnya.(wil/c)